Upaya Mempersatukan Kita, Sebuah Meme dari Mahasiswa DKV

Esaunggul.ac.id. Tiga mahasiswa DKV (Desain Komunikasi Visual) Esa Unggul yakni Gilang Chandra S (20161002010), Fahreza Ramadhan (20161002017) dan Dinda Dian Pamungkas (201610029) berhasil mendapatkan Juara dua dalam ajang Lomba Desain Meme yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta pada September hingga Oktober.

Ketua Tim DKV UEU, Gilang Chandra S menjelaskan dalam ajang tersebut karya Meme yang dibuat oleh Mahasiswa UEU memiliki konsep keberagaman di Indonesia dengan beragam budaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari. “Jadi konsepnya itu persatuan sedangkan temanya itu tunjukan jiwa persatuan dan kesatuan bangsa serta karakter bangsamu sekarang,” ucapnya.

Gilang pun mengatakan diangkatnya tema tentang persatuan tersebut merupakan sebuah cara bagi dirinya dan kedua temanya untuk menyuarakan Persatuan bangsa melalui media visual. Apalagi milenial atau anak muda saat ini, lanjut Gilang lebih aware untuk diberikan pesan lewat cara-cara yang unik salah satunya dengan meme.

“Menurut kami kebaragaman dinegara kita itu paling menonjol, sehingga tema ini sangat menarik untuk diangkat apalagi sejumlah peristiwa yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini mengikis rasa persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga karya yang kami buat dapat dijadikan ajang campaign tim kita secara personal untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dinegara kita ini , selain itu sbg ajang edukasi bagi remaja akan pentingnya menjaga persatuan serta kesatuan,” terangnya.

Suasana Saat Mahasiswa UEU di Panggung Lomba Desain Meme

Sebelum mendapatkan konsep dan tema persatuan, mahasiswa semester tujuh ini meneruskan timnya menemui kesulitan diawal pemilihan tema, setelah melakukan diskusi dan Brain stroming dengan sejumlah teman dan dosen DKV kesulitan tersebut dapat dipecahkan.

“Kalau kesulitan secara teknik dalam pengerjaan MEME sih gak ada, karna memang terjun di bidangnya. Paling kesulitan dikonsep , karna posisi kita sbg desainer grafis itu kan sbg problem solving dari setiap permasalahan visual yang ada. Jadi butuh proses riset diskusi sampai nemu keyword sama keyvisual yang dijadiin acuan ke proses visualnya nanti,Teknik yang digunakan digital painting menggunakan wacom” ucapnya.

Dirinya dan timnya berharap dari hasil yang didapatkan dari ajang ini mampu memberikan motivasi untuk menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Karya luar biasa yang dimaksud oleh Gilang dan temanya ialah karya yang mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat untuk selalu merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Kalo dari tim kita sendiri sih mengalir aja dan lebih termotivasi untuk selalu berkarya , kita lebih banyak nanem biar nanti tinggal metik hasilnya. Kalau harapan kedepan nya bisa jadi calon calon creator visual yang kerja bukan karna profit aja , tapi lebih ke fungsional terhadap masyarakat,” tutupnya. (Ras)