Esaunggul.ac.id, Di awal tahun 2020 ini, dunia digegerkan oleh mengglobalnya wabah pandemik Corona yang disebabkan oleh jenis virus baru dengan sebutan Covid-19. Asean Digital Art Society Selenggarakan Pameran Virtual, Bersama 34 Negara, “Solidariti Melawan Covid-19″. Banyak sisi kehidupan dunia yang terdampak, dan dipaksa untuk segera beradaptasi dengan situasi baru yang menuntut cara bersosialisasi berbeda. Salah satunya adalah percepatan beradaptasi dengan dunia seni digital. Tantangan demi tantangan pun hadir silih berganti, namun semangat bahu membahu dari beberapa universitas dari Indonesia dan Malaysia yang kemudian disusul oleh sekitar tiga puluh lebih negara lainnya memperlihatkan ketangguhan kreativitas manusia menyikapi situasi dan kondisi yang ada.

Salah satu wujud bahu membahu antara dosen-dosen berbagai universitas dunia ini mewujud dalam Pameran Virtual Seni Digital Internasional yang diselenggarakan oleh Asean Digital Art Society (ASEDAS) yang diinisiasi oleh Assoc. Prof. Ahamad Tarmizi Azizan dari Universiti Malaysia Kelantan (UMK), Malaysia, dan Dr. Ariesa Pandanwangi dari Universitas Kristen Maranatha, Indonesia. ASEDAS 2020 International Virtual Digital Art Exhibition merupakan respon terhadap situasi dengan mengusung tema “Solidariti Melawan COVID-19”. Tidak kurang partisipasi datang dari 34 negara Asia, Eropa, Amerika dan Afrika, sejumlah 354 perupa, desainer, dosen serta mahasiswa memberi kontribusi lebih dari 500 karya.

Universitas Esa Unggul pula mendapat kesempatan menjadi host pada tanggal 06 Juni 2020, bagi acara pembukaan pameran virtual pertama kali komunitas internasional ASEDAS ini, yang mana kata sambutan disampaikan oleh Dr.Ir.Arief Kusuma AP, MBA.,IPU, selaku Rektor Universitas Esa Unggul (UEU). Kemudian dilanjutkan dengan peresmian pameran oleh Bapak Pustanto Kepala Galeri Nasional Indonesia. Adalah merupakan bukti solidaritas sehingga melalui teknologi komunikasi digital para perupa dan desainer, dosen dan mahasiswa, dapat bekerjasama secara virtual dan menjalin komunikasi kreatif secara global dalam situasi wabah pandemik ini.

Universitas Esa Unggul, Jakarta, menyertakan tiga buah karya seni digital yang merupakan buah tangan dari dua orang dosen Fakultas Desain dan Industri Kreatif, Karna Mustaqim, Ph.D, yang juga merupakan komite dan co-founder komunitas ASEDAS, dan Ixsora Gupita Cinantya, M.Pd. ACA., serta Gilang Chandra S, calon sarjana dari program studi Desain Komunikasi Visual. Karna mengangkat judul ‘Garuda Melawan Covidomon’ berupa ilustrasi tradisional tinta pena dengan pewarnaan digital mengilustrasikan tenaga medis dengan jubah hazmat sebagai sosok antropomorfis Garuda melawan monster Covid. Ixsora pula menyampaikan pesan yang mengajak dan menghimbau masyarakat untuk menaruh perhatian pada kebersihan diri dan mengantisipasi gejala-gejala serangan virus ini, dua karya berjudul ‘Stay Clean’ dan ‘Symptoms’ dengan media ilustrasi digital ia sumbangkan. Last but not least, Gilang dengan ketrampilan olah citra digital menggambarkan situasi globalitas pandemik corona yang mana berusaha memberikan harapan dan perjuangan untuk bisa melewati masa-masa sulit ini.


Karya-karya poster yang tampil pada pameran virtual ASEDAS 2020 ini telah melalui saringan dan kuratorial lintas negara. Partisipasi dan kerjasama komunitas internasional semacam ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan seni digital yang senada di seluruh dunia. Begitupula diharapkan kepada dunia akademis agar terus menciptakan bentuk-bentuk kreativitas baru yang siap mengantisipasi pancaroba kehidupan dunia digital dewasa ini.