Esaunggul.ac.id, Terasering merupakan teknik lanskap yang telah sejak dulu diterapkan untuk memanfaatkan lahan di area perbukitan atau pegunungan, di mana mayoritas lahan berada pada area yang miring. Terasering ini diwujudkan untuk menciptakan lahan datar di wilayah miring tersebut melalui pembuatan teras – teras yang berjenjang.

Teras – teras yang difungsikan sebagai taman atau kebun ini mampu menciptakan spasi multi-level yang masing – masing level bisa ditanami jenis tanaman yang berbeda pula, sehingga mampu menciptakan tampilan taman yang simetris serta menarik secara visual. Bahkan, ada kalanya terasering tidak dihadirkan dalam bentuk jajaran taman.

Desain dinding penahan tergantung langsung pada ketinggian teras. Semakin tinggi, semakin kuat dinding penahan yang harus dibuat. Untuk membuatnya, Anda dapat menggunakan bahan apa saja: ban mobil, batu bata, kayu, beton, batu alam. Ketika membuat dinding penahan, satu aturan lagi harus dipandu oleh – itu hanya diperbolehkan untuk melakukan independen rendah, ringan, hingga 1m tinggi, untuk penahan modal lebih dari 1m, perhitungan spesialis diperlukan. Jika Anda membuat kesalahan ketika memilih bahan, solusi desain, ukuran dan bentuk dinding penahan dengan ketinggian lebih dari 1m, maka ini akan mengarah pada fakta bahwa struktur Anda akan runtuh, dan area teras itu sendiri akan meluncur ke bawah.

Jenis – Jenis desain taman yang cocok untuk terasering adalah:

  1. Teras Datar (level terrace)

Dibuat pada tanah dengan kemiringan kurang dari 3 % dengan tujuan memperbaiki pengaliran air dan pembasahan tanah.

  1. Teras Kridit (ridge terrace)

Dibuat pada tanah yang landai dengan kemiringan 3 – 10 %, bertujuan untuk mempertahankan kesuburan tanah.

  1. Teras Guludan (cotour terrace)

Dibuat pada tanah yang mempunyai kemiringan 10 – 50 % dan bertujuan untuk mencegah hilangnya lapisan tanah.

  1. Teras Bangku (bench terrace)

Teras bangku dibuat pada lahan dengan kelerengan 10 – 30 % dan bertujuan untuk mencegah erosi pada lereng.

  1. Teras Individu

Dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng antara 30 – 50 % yang direncanakan untuk areal penanaman tanaman perkebunan di daerah yang curah hujannya terbatas dan penutupan tanahnya cukup baik.

  1. Teras Kebun

Dibuat pada lahan-lahan dengan kemiringan lereng antara 30 – 50 % yang direncanakan untuk areal penanaman jenis tanaman perkebunan.

  1. Teras Saluran

Teknik konservasi tanah dan air berupa pembuatan lubang-lubang buntu yang dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah serta menampung sedimen-sedimen dari bidang olah.

  1. Teras Batu

Penggunaan batu untuk membuat dinding dengan jarak yang sesuai di sepanjang garis kontur pada lahan miring.